IMG e.V.
  • Beranda
  • Pelayanan
    • Untuk Warga Baru Frankfurt
    • Kelahiran
    • Pengurusan Jenazah
    • Menikah
  • Program
  • Beli Masjid
  • Aktual
  • Berita Kegiatan
  • Tentang Kami
    • Satzung
    • Struktur Kepengurusan
  • Kontak Kami
  • Deutsch
  • Bahasa Indonesia
08/01/2014
Kegiatan

Upaya Mendirikan Masjid Indonesia di Jerman

Upaya Mendirikan Masjid Indonesia di Jerman
08/01/2014
Kegiatan

Mencoba memiliki masjid sendiri di Jerman. Tantangan apa saja yang yang harus bisa dilewati masyarakat muslim Indonesia di Jerman?

Mendirikan masjid di Jerman tidaklah mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi seperti masalah pendanaan dan perijinan. Memiliki masjid sendiri adalah mimpi yang sekarang sedang berusaha diraih oleh masyarakat muslim Indonesia (MMI)di Frankfurt.

“Jadi ini namanya total diplomasi…” kata Dr Ing Suhendra ketua panitia pendirian masjid Frankfurt. “ Kita ingin membuat promosi yang baik bagi bangsa Indonesia di Jerman” tambahnya.

Mengingat mahalnya biaya pendirian, masjid Indonesia Frankfurt ditargetkan akan mulai dibangun tahun 2019. Sebelum masjid ini berdiri, pada tahap awal akan dilakukan peyewaan gedung untuk menunjang kegiatan budaya dan keagamaan masyarakat Indonesia di Frakfurt.

Hambatan Birokrasi

“Saat ini sudah ada cukup dana untuk biaya sewa dan operasional selama satu tahun” kata Dr. Ing Suhendra. Ditambahkannya, meski dana sudah tersedia , tidak berarti dengan mudah bisa mendapatkan gedung yang bisa disewa. Dr. Ing Suhendra mengatakan “Sangat susah menemukan bangunan yang memenuhi syarat untuk dijadikan Masjid “. Ia menjelaskan lebih lanjut banyak bangunan yang meski posisinya strategis dan luasnya memadai tetap tidak memenuhi standar karena bangunan tersebut tidak memiliki jalan darurat yang biasa digunakan untuk menyelamatkan diri saat kebakaran.

Selain itu pencarian gedung juga banyak dihambat oleh perijinan. “Ada juga beberapa tempat yang tidak dibolehkan untuk berkumpul orang banyak karena tidak boleh oleh pemilik wohnung (bangunan)” kata Dr. Ing Suhendra. Hal ini bisa dipahami sebab di Jerman jika ingin mengadakan acara yang mengundang keramaian harus memenuhi prosedur-prosedur yang ada. Dan memastikan bahwa acara tersebut tidak akan mengganggu warga sekitar.

Nantinya Masjid Indonesia di Frankfurt ini tak hanya akan digunakan untuk kepentingan umat muslim dan urusan keagamaan saja. Tapi juga sebagai tempat untuk mengajarkan bahasa Indonesia khususnya bagi anak-anak Indonesia yang lahir di Jerman juga masyarakat Jerman yang ingin mengerti dan memahami budaya Indonesia.

Selain itu tempat ini nantinya juga boleh dimanfaatkan oleh organisasi-organisasi kemasyarakatan Indonesia lainnya untuk dijadikan tempat pelaksanaan berbagai macam kegiatan seperti latihan tari, training character building, kursus memasak dan perpustakaan.

Kesulitan Dana dan Perijinan

Belum ada masjid Indonesia di Jerman. Saat ini masyarakat Indonesia di Jerman hanya memiliki ruangan berstatus sewa yang disulap seperti masjid. Bangunan sewa yang berfungsi seperti masjid Indonesia ini hanya ada di lima kota yakni Berlin, Frankfurt am Main, Hamburg, München dan Bremen.

Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi untuk bisa membangun masjid di Jerman. Pertama adalah kurangnya sumbangan. Dr Makky Sandra Jaya, ketua perkumpulan Masjid Indonesia Berlin mengatakan “Tantangan pertama adalah terkait jumlah perserta yang mengikuti program Dauerauftrag terbatas“. Dauerauftrag adalah program sumbangan rutin yang dipotong secara langsung dari rekening bank yang bersangkutan. Untuk mengatasi masalah ini warga muslim Indonesia di Berlin akan menempuh cara leasing atau melakukan pinjaman dari bank.

Menurut pendapat Dr. Makky orang tidak bisa membuat gedung dengan nama masjid karena perijinan untuk membuat itu memang sangat sulit dari pemerintah Jerman.

Gedung Masjid Bisa Tidak Efektif

Sementara itu Gery Vidjaja, perwakilan dari masjid Hamburg berpendapat membangun Mesjid di Jerman tidak sesulit yang dikira orang. “ Yang paling susah sebenarnya pengumpulan dana, dan pengisian program masjid, termasuk mempunyai Imam atau guru tetap dan pemeliharaan“ katanya.

Ketua perkumpulan masjid Indonesia di Hamburg, Donny Prihadana juga menekankan masalah efektifitas penggunaan masjid. “Kalo kita beli terus kita hanya pakai sabtu minggu atau cuma satu minggu saja tidak efektif sama sekali“.

Menanggapi masalah pendanaan Donny Prihadana mengajukan sebuah solusi. “Kalau memang Muslim Indonesia ingin punya masjid di Jerman, ya itu tadi istilahnya mungkin seperti arisan ya. Berlin kita bantu dulu, lalu nanti kita sama-sama lagi. Kalo kita jadi satu semua untuk dapetin 600.000 dalam satu tahun itu bisa“ katanya lebih lanjut.

Dikutip dari http://www.dw.de/upaya-mendirikan-masjid-indonesia-di-jerman/a-17296112 

Previous articleMasyarakat Muslim Pro Aktif Kenalkan Islam di FrankfurtNext article Jadwal Ifthar dan Tarawih

Masjid Indonesia Frankfurt

Masih Terkait

Teras Sedekah29/08/2021
Paket Iftar untuk Mahasiswa di Jerman30/04/2021
Dialog Kemahasiswaan di Jerman: Sukses di Era Digital dan Industri 4.003/04/2021

Tulisan Terbaru

Parenting Session Bersama Dr. Azam Syukur22/01/2023
Kajian Februari: Peran Diaspora Jerman dalam Membangun Masyarakat Sehat22/01/2023
Shalat & Piknik Idul Adha 1443H/202201/07/2022

Menu Tulisan

  • Aktual
  • Kegiatan

Kontak Kami

Indonesisch-Muslimische Gemeinde in Frankfurt & Umgebung e. V.
Masjid Indonesia Frankfurt
Strahlenberger Weg 16 (2. OG)
60599 Frankfurt
+49 – 69 – 85801131
www.masjidindonesia.de
Selama pandemi:
Jum'at 13:30-15:00 & sesuai termin

Paling Banyak Dibaca

Pengumuman Shalat Idul Adha5 comments
Resmi, Rumah Komunitas Indonesia Pertama di Frankfurt3 comments
Jadwal Ifthar dan Tarawih2 comments

Petunjuk

  • Datenschutzerklärung
  • Impressum
  • Kontak Kami
  • Deutsch
  • Bahasa Indonesia
Indonesisch-muslimische Gemeinde in Frankfurt am Main und Umgebung e.V.

Masjid Indonesia Frankfurt

Paling Banyak Dibaca

Pengumuman Shalat Idul Adha5 comments
Resmi, Rumah Komunitas Indonesia Pertama di Frankfurt3 comments
Jadwal Ifthar dan Tarawih2 comments

Tulisan Terbaru

Parenting Session Bersama Dr. Azam Syukur22/01/2023
Kajian Februari: Peran Diaspora Jerman dalam Membangun Masyarakat Sehat22/01/2023
Shalat & Piknik Idul Adha 1443H/202201/07/2022

Menu Tulisan

  • Aktual
  • Kegiatan
We use cookies on our website to give you the most relevant experience by remembering your preferences and repeat visits. By clicking “Accept All”, you consent to the use of ALL the cookies. However, you may visit "Cookie Settings" to provide a controlled consent.
Cookie SettingsAccept All
Manage consent

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may affect your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. These cookies ensure basic functionalities and security features of the website, anonymously.
CookieDurationDescription
cookielawinfo-checkbox-analytics11 monthsThis cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookie is used to store the user consent for the cookies in the category "Analytics".
cookielawinfo-checkbox-functional11 monthsThe cookie is set by GDPR cookie consent to record the user consent for the cookies in the category "Functional".
cookielawinfo-checkbox-necessary11 monthsThis cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookies is used to store the user consent for the cookies in the category "Necessary".
cookielawinfo-checkbox-others11 monthsThis cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookie is used to store the user consent for the cookies in the category "Other.
cookielawinfo-checkbox-performance11 monthsThis cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookie is used to store the user consent for the cookies in the category "Performance".
viewed_cookie_policy11 monthsThe cookie is set by the GDPR Cookie Consent plugin and is used to store whether or not user has consented to the use of cookies. It does not store any personal data.
Functional
Functional cookies help to perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collect feedbacks, and other third-party features.
Performance
Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.
Analytics
Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.
Advertisement
Advertisement cookies are used to provide visitors with relevant ads and marketing campaigns. These cookies track visitors across websites and collect information to provide customized ads.
Others
Other uncategorized cookies are those that are being analyzed and have not been classified into a category as yet.
SAVE & ACCEPT